Friedrich
Wilhelm Nietzsche
|
KEHIDUPAN
Ia merupakan seorang
putra dari pendeta Lutheran Carl Ludwig Nietzsche (1813-1849) dan Franziska. Ia memiliki nama
lajang Oehler (1826-1897). Ia diberi nama tersebut untuk
menghormati kaisar Prusia Friedrich
Wilhelm IV yang memiliki tanggal lahir yang sama. Adik
perempuannya Elisabeth dilahirkan pada 1846. Setelah kematian ayahnya pada
tahun 1849
serta adik laki-lakinya Ludwig Joseph (1848-1850), keluarga ini pindah ke Naumburg dekat Saale.
Pada tahun 1858, Nietzsche masuk sekolah arama
di Pforta dan memperoleh nilai tinggi
dalam bidang agama, sastra Jerman
dan zaman klasik. Setelah lulus dari Pforta, pada tahun 1864 ia belajar di Universitas Bonn
bidang teologi
dan filologi
klasik. Sayangnya, hanya setahun ia belajar di sana dan kemudian pindah ke Leipzig.
Tahun 1869-1879 ia dipanggil Universitas Basel
untuk mengajar filologi dan setelah itu ia terpaksa pensiun dengan alasan
kesehatan. Kehidupan produktif Nietzsche berlangsung hingga tahun 1889, hingga pada akhirnya tahun 1900 ia meninggal karena penyakit kelamin yang
dideritanya.
FILOSOFI
Filsafat Nietzsche
adalah filsafat cara memandang 'kebenaran' atau dikenal dengan istilah filsafat perspektivisme. Nietzsche juga
dikenal sebagai "sang pembunuh Tuhan"
(dalam Also sprach Zarathustra). Ia memprovokasi
dan mengkritik kebudayaan Barat di
zamannya (dengan peninjauan ulang semua nilai dan tradisi atau Umwertung
aller Werten) yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan tradisi kekristenan
(keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga
menurutnya anti dan pesimis terhadap kehidupan).
Walaupun demikian dengan kematian Tuhan berikut paradigma kehidupan setelah
kematian tersebut, filosofi Nietzsche tidak menjadi sebuah filosofi nihilisme.
Justru sebaliknya yaitu sebuah filosofi untuk menaklukan nihilisme (Überwindung
der Nihilismus) dengan mencintai utuh kehidupan (Lebensbejahung),
dan memposisikan manusia sebagai manusia purna Übermensch
dengan kehendak untuk berkuasa (der Wille zur
Macht).
Selain itu Nietzsche
dikenal sebagai filsuf seniman (Künstlerphilosoph) dan banyak mengilhami
pelukis modern Eropa di awal abad ke-20, seperti Franz Marc, Francis Bacon,dan
Giorgio de
Chirico, juga para penulis seperti Robert Musil,
dan Thomas Mann.
Menurut Nietzsche kegiatan seni adalah kegiatan metafisik
yang memiliki kemampuan untuk mentransformasikan tragedi hidup.
KARYA
Karya-karya Nietszche yang terpenting adalah:
- 1872: Die Geburt der Tragödie (Kelahiran tragedi)
- 1873—1876: Unzeitgemässe Betrachtungen (Pandangan non-kontemporer)
- 1878—1880: Menschliches, Allzumenschliches (Manusiawi, terlalu manusiawi)
- 1881: Morgenröthe (Merahnya pagi)
- 1882: Die fröhliche Wissenschaft (Ilmu yang gembira)
- 1883—1885: Also sprach Zarathustra (Maka berbicaralah Zarathustra)
- 1886: Jenseits von Gut und Böse (Melampaui kebajikan dan kejahatan)
- 1887: Zur Genealogie der Moral (Mengenai silsilah moral)
- 1888: Der Fall Wagner (Hal perihal Wagner)
- 1889: Götzen-Dämmerung (Menutupi berhala)
- 1889: Der Antichrist (Sang Antikristus)
- 1889: Ecce Homo (Lihat sang Manusia)
- 1889: Dionysos-Dithyramben
- 1889: Nietzsche contra Wagner
PEMIKIRAN
Friedrich
Nietzsche lahir pada 1844, dan meninggal pada 1900. Ia adalah seorang filsuf
Jerman di akhir abad ke-19, dan dikenal sebagai seorang pemikir yang melakukan
serangan terhadap Kristianitas dan moralitas tradisional di Eropa pada
jamannya. Fokus filsafatnya adalah pengembangan diri manusia semaksimal
mungkin, dan analisis kebudayaan di jamannya. Ia menekankan sikap menerima dan
merayakan kehidupan, kreativitas, kekuasaan, segala kontradiksi, serta
absurditas hidup manusia. Ia menolak untuk mengakui adanya dunia lain di luar
dunia ini. Ide paling penting di dalam filsafat Nietzsche, menurut saya, adalah
ide penerimaan pada hidup. Konsekuensinya semua ajaran dan pemikiran di dalam
peradaban manusia yang menolak kehidupan ditolak olehnya. Dengan pemikirannya
ini ia memberikan inspirasi besar bagi para penyair, psikolog, filsuf,
sosiolog, artis, dan para pemikir progresif di kemudian hari.
KEHENDAK UNTUK BERKUASA
·
Konsep
kehendak untuk berkuasa adalah salah satu konsep yang paling banyak menarik
perhatian dari pemikiran Nietzsche. Dengan konsep ini ia bisa dikategorikan
sebagai seorang pemikir naturalistik (naturalistic thinker), yakni yang
melihat manusia tidak lebih dari sekedar insting-insting alamiahnya (natural
instincts) yang mirip dengan hewan, maupun mahluk hidup lainnya. Nietzsche
dengan jelas menyatakan penolakannya pada berbagai konsep filsafat tradisional,
seperti kehendak bebas (free will), substansi (substance),
kesatuan, jiwa, dan sebagainya.
untuk lebih lanjut mengenai ajarannya, silahkan lihat di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar