Senin, 17 Oktober 2016

HAFIZA ELFIRA
Pada kesempatan ini saya akan membahas kisah sukses seorang sosial entrepreneur muda yang buat saya sangat menginspirasi. Hafiza Elfira, gadis muda cantik berusia 26 tahun ini seorang mahasiswi Universitas Indonesia. Ia adalah seorang pendiri Nalacity Foundation, sebuah program sosial yang terbentuk melalui Indonesia Leadership Development Program (ILDP) UI. Berkembang mulai dari projek sosial hingga projek kewirausahaan sosial yang bertujuan memberdayakan masyarakat marjinal penyandang difabel, agar kehidupan yang mereka miliki jauh lebih baik dan mandiri.
Sosial projek yang digagas Fiza (panggilan hafiza Elfira) tidaklah mudah dilakukan karena pada awalnya banyak warga yang belum tertarik. Fiza harus mengubah mindset bahwa berusaha dan menghasilkan karya yang bagus akan membangun kondisi finansial yang lebih baik untuk warganya. Warga yang dibina Fiza ini adalah penderita kusta, yang awalnya haya hidup bergantung dengan rasa belas kasih orang lain, dan itu menjadikan semangat hidup mereka cukup rendah. Fiza mengandalkan kemampuan bisnisnya untuk membekali ibu – ibu penderita kusta dengan berbagai keterampilan menjahit manik – manik pada jilbab. Dengan ketelatenan yang dimilikinya Fiza mendapatkan omset penjualan hingga ratusan juta perbulannya.
Setelah projek sosial yang digagasnya telah berada dititik nyaman, Fiza berusaha mencoba mengembangkan usahanya dan sangat berhasil. Fiza telah mampu menjadikan ibu – ibu bekas penderita kusta menjadi manusia – manusia yang mandiri dan mampu berkarya. Fiza memanfaatkan media online dan sosial media sebagai sarana untuk memasarkan produk – produk nalacity foundation tersebut.
Karena tujuan awal ini adalah kegiatan sosial jadi meskipun sekarang terbilang sudah sukses, tetap saja mereka tidak lupa tujuan besar mereka yaitu memberdayakan masyarakat marjinal penyandang difabel untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik dan mandiri.
Salah satu kesulitan Fiza dalam kegiatan ini adalah mengubah mindset ibu – ibu OYPMK , karena sebelumnya mereka hanya mengandalkan dari pemberian orang lain. Namun usaha nalacity foundation sekarang tidak sia – sia karena mereka berhasil memberikan angin segar kepada penderita kusta yang tadinya hanya sekedar menerima pemberian orang lain. Sekarang bisa menjadi orang – orang yang mau berusaha, belajar mandiri, dan menghasilkan karya yang dihargai oleh masyarakat luas.
Selaku Co Founder sekaligus Director of Nalacity Foundation, Fiza mengaku mendapat inspirasi tersebut dari berbagai macam social entrepreneur Indonesia yang sudah lebih dulu membuat program pemberdayaan masyarakat yang juga telah sukses tersebut.

Buat saya kisah sukses Fiza ini sangat menginspirasi dan dapat memberikan semangat bagi anak – anak muda untuk dapat mengembangkan potensi diri, terus berkarya, menuangkan ide – ide kreatif, sehingga bisa menjadi entrepreneur muda yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Kamis, 22 September 2016

DIMULAI DARI TERKECIL, DIMULAI DARI DIRI SENDIRI, DAN DIMULAI DARI SAAT INI

ini adalah pengalaman yang saya alami sendiri. saat itu saya menjadi seorang karyawan disuatu perusahaan. lalu saya berfikir setelah sekian lama bekerja tidaklah saya menjadi apa - apa kecuali masih menjadi seorang pekerja yang bekerja untuk memajukan sebuah perusahaan milik orang lain. ketika perusahaan itu menjadi maju dan berkembng tetaplah saya masih menjadi seorang karyawan, yang berkembang dan mendapat keuntungan adalah pemilik perusahaan. disitulah jalan hidup saya dimulai, saya putuskan berhenti bekerja dan saya membuka sebuah perusahaan sendiri yang bergerak dibidang event organizer. saya tidak lagi bekerja untuk perusahaan milik orang lain namun sekarang saya bekerja untuk perusahaan saya sendiri. saya merasa jika tidak saat ini lalu kapan saya akan mulai mandiri 

Minggu, 07 Juni 2015

auguste comte




Auguste Comte
Sosiologi Positivis

 Auguste Comte (1798-1857) sangat prihatin terhadap anarkisme yang merasuki masyarakat saat berlangsungnya Revolusi Perancis. Oleh karena itu Comte kemudian mengembangkan pandangan ilmiahnya yakni positivisme atau filsafat sosial untuk menandingi pemikiran yang dianggap filsafat negatif dan destruktif. Positivisme mengklaim telah membangun teori-teori ilmiah tentang masyarakat melalui pengamatan dan percobaan untuk kemudian mendemonstrasikan hukum-hukum perkembangan sosial. Aliran positivis percaya akan kesatuan metode ilmiah akan mampu mengukur secara objektif mengenai struktur sosial.
Sebagai usahanya, Comte mengembangkan fisika sosial atau juga disebutnya sebagai sosiologi. Comte berupaya agar sosiologi meniru model ilmu alam agar motivasi manusia benar-benar dapat dipelajari sebagaimana layaknya fisika atau kimia. Ilmu baru ini akhirnya menjadi ilmu dominan yang mempelajari statika sosial (struktur sosial) dan dinamika sosial (perubahan sosial).
Comte percaya bahwa pendekatan ilmiah untuk memahami masyarakat akan membawa pada kemajuan kehidupan sosial yang lebih baik. Ini didasari pada gagasannya tentang Teori Tiga Tahap Perkembangan Masyarakat, yaitu bahwa masyarakat berkembang secara evolusioner dari tahap teologis (percaya terhadap kekuatan dewa), melalui tahap metafisik (percaya pada kekuatan abstrak), hingga tahap positivistik (percaya terhadap ilmu sains). Pandangan evolusioner ini mengasumsikan bahwa masyarakat, seperti halnya organisme, berkembang dari sederhana menjadi rumit. Dengan demikian, melalui sosiologi diharapkan mampu mempercepat positivisme yang membawa ketertiban pada kehidupan sosial.


Minggu, 24 Mei 2015

Friedrich Wilhelm Nietzsche



Friedrich Wilhelm Nietzsche

KEHIDUPAN
Ia merupakan seorang putra dari pendeta Lutheran Carl Ludwig Nietzsche (1813-1849) dan Franziska. Ia memiliki nama lajang Oehler (1826-1897). Ia diberi nama tersebut untuk menghormati kaisar Prusia Friedrich Wilhelm IV yang memiliki tanggal lahir yang sama. Adik perempuannya Elisabeth dilahirkan pada 1846. Setelah kematian ayahnya pada tahun 1849 serta adik laki-lakinya Ludwig Joseph (1848-1850), keluarga ini pindah ke Naumburg dekat Saale.
Pada tahun 1858, Nietzsche masuk sekolah arama di Pforta dan memperoleh nilai tinggi dalam bidang agama, sastra Jerman dan zaman klasik. Setelah lulus dari Pforta, pada tahun 1864 ia belajar di Universitas Bonn bidang teologi dan filologi klasik. Sayangnya, hanya setahun ia belajar di sana dan kemudian pindah ke Leipzig. Tahun 1869-1879 ia dipanggil Universitas Basel untuk mengajar filologi dan setelah itu ia terpaksa pensiun dengan alasan kesehatan. Kehidupan produktif Nietzsche berlangsung hingga tahun 1889, hingga pada akhirnya tahun 1900 ia meninggal karena penyakit kelamin yang dideritanya.

FILOSOFI
Filsafat Nietzsche adalah filsafat cara memandang 'kebenaran' atau dikenal dengan istilah filsafat perspektivisme. Nietzsche juga dikenal sebagai "sang pembunuh Tuhan" (dalam Also sprach Zarathustra). Ia memprovokasi dan mengkritik kebudayaan Barat di zamannya (dengan peninjauan ulang semua nilai dan tradisi atau Umwertung aller Werten) yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan tradisi kekristenan (keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga menurutnya anti dan pesimis terhadap kehidupan). Walaupun demikian dengan kematian Tuhan berikut paradigma kehidupan setelah kematian tersebut, filosofi Nietzsche tidak menjadi sebuah filosofi nihilisme. Justru sebaliknya yaitu sebuah filosofi untuk menaklukan nihilisme (Überwindung der Nihilismus) dengan mencintai utuh kehidupan (Lebensbejahung), dan memposisikan manusia sebagai manusia purna Übermensch dengan kehendak untuk berkuasa (der Wille zur Macht).
Selain itu Nietzsche dikenal sebagai filsuf seniman (Künstlerphilosoph) dan banyak mengilhami pelukis modern Eropa di awal abad ke-20, seperti Franz Marc, Francis Bacon,dan Giorgio de Chirico, juga para penulis seperti Robert Musil, dan Thomas Mann. Menurut Nietzsche kegiatan seni adalah kegiatan metafisik yang memiliki kemampuan untuk mentransformasikan tragedi hidup.


KARYA
Karya-karya Nietszche yang terpenting adalah:
  • 1872: Die Geburt der Tragödie (Kelahiran tragedi)
  • 18731876: Unzeitgemässe Betrachtungen (Pandangan non-kontemporer)
  • 18781880: Menschliches, Allzumenschliches (Manusiawi, terlalu manusiawi)
  • 1881: Morgenröthe (Merahnya pagi)
  • 1882: Die fröhliche Wissenschaft (Ilmu yang gembira)
  • 18831885: Also sprach Zarathustra (Maka berbicaralah Zarathustra)
  • 1886: Jenseits von Gut und Böse (Melampaui kebajikan dan kejahatan)
  • 1887: Zur Genealogie der Moral (Mengenai silsilah moral)
  • 1888: Der Fall Wagner (Hal perihal Wagner)
  • 1889: Götzen-Dämmerung (Menutupi berhala)
  • 1889: Der Antichrist (Sang Antikristus)
  • 1889: Ecce Homo (Lihat sang Manusia)
  • 1889: Dionysos-Dithyramben
  • 1889: Nietzsche contra Wagner

PEMIKIRAN
Friedrich Nietzsche lahir pada 1844, dan meninggal pada 1900. Ia adalah seorang filsuf Jerman di akhir abad ke-19, dan dikenal sebagai seorang pemikir yang melakukan serangan terhadap Kristianitas dan moralitas tradisional di Eropa pada jamannya. Fokus filsafatnya adalah pengembangan diri manusia semaksimal mungkin, dan analisis kebudayaan di jamannya. Ia menekankan sikap menerima dan merayakan kehidupan, kreativitas, kekuasaan, segala kontradiksi, serta absurditas hidup manusia. Ia menolak untuk mengakui adanya dunia lain di luar dunia ini. Ide paling penting di dalam filsafat Nietzsche, menurut saya, adalah ide penerimaan pada hidup. Konsekuensinya semua ajaran dan pemikiran di dalam peradaban manusia yang menolak kehidupan ditolak olehnya. Dengan pemikirannya ini ia memberikan inspirasi besar bagi para penyair, psikolog, filsuf, sosiolog, artis, dan para pemikir progresif di kemudian hari.

KEHENDAK UNTUK BERKUASA
·         Konsep kehendak untuk berkuasa adalah salah satu konsep yang paling banyak menarik perhatian dari pemikiran Nietzsche. Dengan konsep ini ia bisa dikategorikan sebagai seorang pemikir naturalistik (naturalistic thinker), yakni yang melihat manusia tidak lebih dari sekedar insting-insting alamiahnya (natural instincts) yang mirip dengan hewan, maupun mahluk hidup lainnya. Nietzsche dengan jelas menyatakan penolakannya pada berbagai konsep filsafat tradisional, seperti kehendak bebas (free will), substansi (substance), kesatuan, jiwa, dan sebagainya.

untuk lebih lanjut mengenai ajarannya, silahkan lihat di :

Sabtu, 25 April 2015

Arthur Schopenhauer



Arthur Schopenhauer
Oleh : Irma Afrilianda

Arthur Schopenhauer lahir di Danzig pada Tahun 1788 dari keturunan orang kaya Jerman dan keluarga Bangsawan. Tahun 1793, keluarganya pindah ke Humburg ketika kerajaan Prussia menguasai Kota Danzig. Tahun 1805, Ayahnya bunuh diri dan Ibunya pindah ke Weimar untuk melanjutkan karirnya sebagai penulis. Setahun kemudian Arthur Schopenhauer meninggalkan bisnis keluarganya di Humburg, untuk tinggal bersama Ibunya di Weimar.
Pada Tahun 1809, Schopenhauer menjadi seorang Mahasiswa di Universitas Gottingen untuk mempelajari Metafisika dan Psikologi. Lalu Tahun 1811 sampai 1812 Schopenhauer mengikuti kuliah Dai Johann Gottlieb Fiechte, seorang Filsuf Post Kant terkemuka dan dari seorang Teolog Friedrich Schleimachher. Tahun 1813, Shopenhauer tinggal di Berlin dan Tahun 1833 saat Shopenhauer berusia 27 Tahun dia menetap di Frankfrut.
Pemikiran yang paling menonjol dari seorang Schopenhauer adalah Senilia. Judul ini diterbitkan sebagai penghargaan kepadanya. Pemikiran Schopenhauer banyak dipengaruhi oleh pandangan Budha dan Kant.
Imanuel Kant menyatakan bahwa pengetahuan manusia terbatas pada bidang penampakan atau fenomena sehingga benda pada dirinya sendiri tidak pernah bisa diketahui manusia. Misalnya apa yang diketahui manusia tentang pohon bukanlah pohon itu sendiri, melainkan gagasan orang tentang pohon. Lalu Schopenhauer mengembangkan pemikiran Kant tersebut dengan menyatakan bahwa benda pada dirinya sendiri itu bisa diketahui, yakni “Kehendak”
Tahun 1833 Schopenhauer hidup sebagai bujang kaya hasil dari warisan orang tuanya. Dia menulis buku pertamanya “On the Fourfold Root of the Principle of Sufficient Reason”. Schopenhauer banyak menerbitkan tulisan , namun tidak laku dijual sehingga dia sendirilah yang membeli buku karya tulisannya untuk disimpan.
Beberapa tahun sebelum meninggal barulah Schopenhauer mulai terkenal. Buku yang disimpannya itu diedarkannya. Schopenhauer selalu hidup sendiri, rencana pernikahannya selalu gagal. Dia merasa hidup dengan banyak orang memuakkan  dan membuang waktu baginya. Dia mengejek kaum wanita sebagai “para karikatur”